Agar Tak Perlulah Kita Memihak Cinta

by - May 03, 2018



Aku pandai dalam membuat garis, menebalkannya, dan membuat semua orang tak mau mendekatinya. Aku juga pandai melempar dadu, setinggi-tingginya, hingga semua orang lupa sisi mana yang ditebaknya. Ada satu hari, dimana aku menyadari itu semua. Ketika tidak ada lagi yang duduk disana, ketika tidak ada lagi yang mengetuk pintu ujung mata. Hanya tinggal aku dan sendirimu yang tertahan di dada.

Aku pandai membelah rasa, membaginya menjadi beberapa, hingga tak ada yang mau menerimanya. Aku juga pandai meninggalkan manusia, menyakitinya, dan melihat mereka tersiksa dengan seksama. Ada satu hari, dimana aku menyadari itu semua. Ketika hujan hanya jatuh dari mata, ketika hati hanya terus terluka. Hanya tersisa aku dan sendirimu yang tak tahan lagi ada di dada.

Aku pandai bermain kata, memutar-balikkan yang sebenarnya, dan membuat semua orang tertipu karenanya. Aku juga pandai menyesalinya, tak bisa menyalahkan sebuah nama, hingga mau tak mau harus menanggungnya. Aku sudah menyadarinya sejak lama. Itulah mengapa, aku mulai membuat garis di antara kita, agar tak perlulah kita membuat cerita. Itulah sebabnya, aku mulai melempar dadu sejauh-jauhnya, agar tak perlulah kita memulai permainannya. Itulah mengapa, aku mulai membelah setiap apa yang kurasa, agar tak perlulah kita memihak cinta. Itulah sebabnya, pada akhirnya aku mulai meninggalkan manusia, agar tak perlulah kita bertemu dan merasa sangat ingin bersama.

Aku pandai melakukan banyak hal. Hanya saja, aku lebih berharap agar aku juga pandai mengakhirinya.

You May Also Like

0 comments