Powered by Blogger.

SANDWICH TOAST

Feelings and thoughts of mine



Aku masih mencari tanda dan mengumpulkan rasa. Juga menunggu takdir menentukan tanggalnya dan berharap semesta melengkapi sisanya, agar jauh lebih istimewa. Mungkin kau juga melakukan hal sama.

Aku tahu kita sama-sama mulai terbiasa. Menjalani kehidupan yang terbentang di depan mata dengan membawa niat yang telah lama tertahan untuk dikatakan. Tetap menjaganya meski tak jarang tergoda kesempatan yang terlihat lebih menggiurkan. Terus merawatnya meski kadang rasanya ingin menyudahi saja yang sedang diusahakan. 

Tapi ketika kemudian mengingat tatapan itu, bahkan matahari pun sejenak ikut menikmati teduhnya. Membuat mataku tak sanggup terpejam hingga beberapa malam dan pikiran memutuskan untuk terus berkeliaran. Rindu yang sudah lelap kembali bangun membuat keributan. Meminta hati untuk terus bertahan, meminta bibir untuk terus melafalkan.

Aku masih mencari tanda dan mengumpulkan rasa. Juga menunggu takdir mengantarkanmu membeli bunga dan mengajakku menanam janji bersama. Itu saja. Semoga kau memiliki doa yang sama.


April 25, 2018 No comments


Ada cerita tentang benci untuk diri sendiri. Tentang terlalu sering menyakiti. Tentang terlalu lama menanti dan tidak menjadi berani. Tentang selalu membiarkan pergi dan tidak mencari. Tentang banyak menangis dan sulit berhenti. Tentang menyalahkan diri sendiri. Tentang menyesali apapun yang terjadi. Tentang benci untuk diri sendiri.

Ada cerita tentang benci untuk diri sendiri. Tentang tidak mampu menjalani. Tentang terlalu cepat berhenti. Tentang tidak bisa menahan lebih lama lagi. Tentang tidur yang selalu terlewati. Tentang bangun yang berlalu tanpa arti. Tentang hati yang terlanjur habis tertusuk duri. Tentang tidak sanggup kembali berdiri. Tentang benci untuk diri sendiri.

Ada cerita tentang benci untuk diri sendiri. Tentang sebuah kepala yang terus menyimpan misteri. Tentang hati yang tak mampu merasakan emosi. Tentang dua mata yang selalu lelah menyambut hari. Tentang selukis senyum yang pergi dan tak dicari. Tentang telinga yang tak sanggup mendengar lagi. Tentang jari-jari yang hanya mampu mengiris nadi. Tentang kaki yang selalu ingin menginjak diri sendiri. Tentang benci untuk diri sendiri.
April 19, 2018 No comments


Aku mencarimu di antara puisiku. Kupikir aku berhasil menyimpanmu disana. Tapi lalu kau tak ada di tiap sajaknya, kau tak nampak di tiap baitnya. Juga dengan prosa-prosa yang telah kubuatkan untukmu. Kupikir kau akan selalu berada disana. Terjaga titik dan tertahan koma. Tapi lalu hanya ada spasi-spasi yang tak bernada. Kurasa aku kehilanganmu.

Aku mencarimu di antara malam-malam yang berlalu tanpa hujan. Biasanya langitnya akan menyampaikan senyummu, biasanya anginnya akan membawakanku pelukanmu. Lalu sebelum hujan akhirnya menghapusnya, bintang akan datang memberitahuku bahwa kau masih disana. Begitu biasanya. Tapi lalu aku tak melihat senyuman itu, tak mendapat pelukan itu, juga kabarmu. Kurasa aku kehilanganmu.

Aku mencarimu. Tapi lalu kau tak lagi menungguku. Aku benar kehilanganmu.
April 18, 2018 No comments


Aku ingin memiliki sebuah sore bersamamu. Sore yang tak perlu menjadi malam, sore yang tak usah mengkhawatirkan rembulan. Lalu, kita tak perlu melewati pagi yang lain, tak perlu kembali menjadi orang lain. Begitu sudahlah cukup bagiku. Bagaimana denganmu?
April 07, 2018 No comments
Newer Posts
Older Posts

About Me

Anggun Mayasari
View my complete profile

Instagram

Categories

  • LYRIC (4)
  • POETRY PROSE (34)
  • THOUGHT (3)
  • TRAVEL DIARY (3)

Blog Archive

  • ►  2019 (4)
    • ►  August (1)
    • ►  July (1)
    • ►  January (2)
  • ▼  2018 (29)
    • ►  September (1)
    • ►  August (2)
    • ►  July (5)
    • ►  June (8)
    • ►  May (6)
    • ▼  April (4)
      • Menunggu Takdir
      • Tentang Benci Untuk Diri Sendiri
      • Aku Mencarimu
      • Sebuah Sore
    • ►  March (1)
    • ►  February (2)
  • ►  2017 (2)
    • ►  July (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2016 (9)
    • ►  October (3)
    • ►  July (5)
    • ►  June (1)

///

Posts
Atom
Posts
All Comments
Atom
All Comments

Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates