Menyimpan Senja

by - October 10, 2016



Berbeda denganku, kau begitu menyukai penantian. Setiap sore pada jam yang selalu sama, kau akan terduduk di atap dan menanti senja. Kau tak pernah mengeluhkan detik-detik yang membosankan, dan tak pula kehabisan kesabaran untuk menunggu yang kau inginkan. Selalu tergenggam di tanganmu sebuah kamera, yang meski tak sebagus dan semahal milik kawanmu, itu akan terus menjadi favoritmu. Suasana hatimu akan selalu sama meski sekitarmu mungkin tak lagi menyenangkan. Kadang angin akan memberimu gigil dan flu, kadang nyamuk akan sangat tiba-tiba menyukai kakimu. Bahkan kau tak apa bila seringkali semesta tak mau berkawan. Hujanpun tak mampu menghalangimu. Kau hanya perlu berdiri menepi dan memegang payung, begitu pikirmu. Bagimu, pukul 17:11 sore adalah waktu kencan kita.

Berbeda denganmu, aku adalah perempuan yang tak punya kesabaran. Aku akan selalu menelepon kantor pos ketika suratmu tak datang di jam biasanya. Tak pernah bisa menunggu meski hanya beberapa menit yang berlalu. Pukul 07:41 pagi adalah waktu kencan kita, begitu kataku. Aku akan berlari turun menyusuri tangga dan menjemput surat darimu. Aku akan menghabiskan pagi dengan membaca puisimu dengan senja yang kau simpan untukku. Semacam itulah kencan kita.

Namun, sepertinya sekarang senja tak mau lagi kau simpan. Atau sepertinya kau lupa tak menempel perangko pada surat-suratmu. Atau, bisa saja pak pos menghilangkan suratmu. Atau ini, atau itu. Aku menuliskan semua kemungkinan-kemungkinan itu sebagai ganti membalas suratmu. Aku tetap membeli banyak amplop dan perangko, hanya untuk berjaga ketika surat-suratmu yang seharusnya terkirim berbulan-bulan lalu malah tiba di satu waktu, tentu aku akan kebingungan membalas satu-satu. Aku bahkan berpikir begitu.
Lalu waktu membawaku berjalan, dan perlahan meninggalkan semua itu. Hingga pagi tadi, ada sebuah surat di kotak pos. Dingin dan terasa asing.
Itu mungkin akan menjadi surat terakhir darimu. Ialah foto suatu senja, dengan kau bersama perempuan lain.

You May Also Like

0 comments