Hingga Doamu Habis Terkepung

by - August 22, 2018



Soal semesta yang katanya akan selalu mendukung. Tapi dikirimnya mendung, diberinya murung. Lalu terjun sampai ke perasaan-perasaan yang telah lama terkurung. Tetap saja, bukannya melepaskan pasung, justru membuat rundung hingga ke palung.

Soal semesta yang katanya bisa jadi pendukung. Yang bisa membuatkan pertemuan untuk rindu-rindu yang telah lama ditabung. Tapi, yang ada hanya kecewa-kecewa yang terus merapat, mengembang, dan menggembung. Lalu kita bisa apa, jika memang rekanya tak kunjung terhitung hingga ujung?

Soal semesta yang katanya akan selalu mendukung. Memang ia ternyata tak membantuku membuat waktu denganmu untuk sekedar membiarkan rindu bersenandung atau meluapkan apa yang mengepul di ubun-ubun. Tapi siapa yang tahu, siapa yang tahu, bisa saja semua itu masih dikandung. Yang bisa saja akan ia berikan ketika kau telah selesai merenung, telah cukup siap untuk melindung dan menanggung.

Jadi, bersabarlah jika semesta masih saja membuatmu murung. Bukan maksud ia membuatmu bingung. Percayalah, pada saatnya nanti, ia akan datang berkunjung, memihak, dan mendukung hingga doamu habis terkepung.

You May Also Like

0 comments