Laki-laki yang Tak Memberiku Bunga

by - June 25, 2016




Aku pernah mencintai seorang laki-laki yang tak pernah memberiku bunga padahal dia bilang dia mencintaiku. Tak pernah pula dia mengatakan kata-kata manis kepadaku. Bahkan dari semua adegan drama romantis tak ada satupun yang dia lakukan.

Aku pernah bertanya-tanya, orang macam apakah dia? Dia tak pernah mengeluh ketika peluhnya jatuh, dan tak pernah jatuh ketika pijakannya runtuh. Dia tak pernah meminta disaat tak punya, tak pernah kecewa disaat rasanya tak adil baginya.

Aku mengenalnya dengan baik. Tapi ada banyak hal tentangnya yang tidak bisa kupahami. Aku tak bisa menebak apa yang dia pikirkan, apa yang akan dia lakukan, dan apa yang dia inginkan.

Dadanya selapang langit di angkasa. Dia mengajariku bagaimana caranya untuk menerima semuanya. Katanya, "Kamu harus melakukan apapun yang kamu mau, mengusahakan apapun yang kamu inginkan, dan memimpikan apapun yang kamu idamkan. Tapi ketika semua tidak terjadi sesuai harapanmu dan kamu tak bisa apa apa selain menerimanya, maka terimalah. Tidak ada yang salah dengan dirimu, tidak ada yang salah dengan keadaanmu. Itu terjadi hanya karna tuhan ingin itu terjadi. Tugasmu hanyalah menerimanya. Itu saja."
 
Jiwanya sebesar alam semesta. Dia meninggalkan semua rasa malu, rasa enggan, keangkuhan dan egonya ketika dia memohon maaf.
 
Yang selalu dia berikan padaku adalah sikap pengertian itu. Yang tak pernah habis sabarnya hanya untuk memahamiku. Yang tak menyerah ketika aku mulai lelah. Yang tak berhenti memberiku keyakinan, bahwa aku bisa.
 
Laki-laki ini benar-benar ada. Kamu akan percaya ketika benar-benar bertemu dengannya. Tatapannya yang tenang akan dengan mudah membawamu ke suasana hati yang baru. Senyumannya akan membuatmu terpaku dan tersihir saat itu juga. Tapi ketika kamu bertemu dengannya, tolong genggam erat-erat dan jangan pernah kamu biarkan dia pergi seperti yang aku lakukan.

Sekarang yang terjadi mungkin memang tak sesempurna apa yang kuinginkan, tak seperti yang kubayangkan. Tapi tak apa, karna memang beginilah hidup. Kadang terlalu sulit untuk dicurangi. Dan seperti yang dia katakan, "Ini terjadi hanya karna tuhan ingin ini terjadi".
 
Maka biarkanlah aku setuju dengan ucapan terakhirnya untukku, bahwa,"Aku tidak akan pernah menyesali ini semua."

You May Also Like

0 comments