Kabar-Kabarmu di Waktu Sebelum Aku Mengenalmu

by - July 11, 2019



Setidaknya pernah satu kali, sangat ingin aku berbicara dengan Ibumu. Sambil menemaninya merawat tanaman-tanamannya di halaman rumahmu, menanyakan kabar-kabarmu di waktu sebelum aku mengenalmu. Mungkin akan kubawakan setoples biskuit jahe, atau brownies dari resep yang ia ajarkan padaku, atau satu pot anggrek bulan yang sedang mekar, yang akan ia pajang di teras rumahmu. Atau kubawakan saja ketiganya, agar kudapat sekaligus bonus omelanmu.

Akan kutanyai ia tentang masa kecilmu; apakah kau memiliki banyak teman, apakah kau senang bermain bersama adikmu, atau kau lebih suka membersamai sendirimu. Juga masa-masa ia mengandungmu; apakah kau banyak membuatnya pegal-pegal di tiap pagi dan malamnya, apakah kau membuatnya menginginkan banyak hal aneh yang tak biasa ia inginkan, apakah kau menyulitkan ia dan ayahmu. Juga masa-masa remajamu, di saat-saat kau tak pandai mendekati perempuan yang kau suka, di saat-saat kau tak terbiasa memperlihatkan patah hatimu, di saat-saat kau hanya bisa menyimpan semuanya di dalam hatimu. Bagaimana kabar-kabarmu di waktu sebelum aku mengenalmu.

Juga akan kutanya bagaimana perasaannya di hari-hari kau memutuskan untuk tak pulang ke rumahmu. Juga bagaimana perasaannya di bulan-bulan kau tak bisa tertawa lepas karena gagalmu. Juga bagaimana perasaannya di tahun-tahun ini ketika kau akhirnya menemukan untuknya seorang menantu.

Sebaliknya, akan kukabarkan padanya tentangmu di waktu setelah aku mengenalmu. Bagaimana aku perlahan bisa menjadi teman ceritamu, bagaimana kau tumbuh lebih kuat dan bijaksana, bagaimana kau akhirnya bisa menjadi manusia favoritku. Akan kusampaikan padanya tentang hal-hal yang kau rindukan tentangnya, tentang hal-hal yang kau rindukan tentang rumahmu, yang tak pernah bisa kau sampaikan karena gengsimu. Terakhir, akan kuberitahu dia betapa baik dan menakjubkannya wanita pilihanmu, meski ku hanya tahu sedikit dari ceritamu.

Setidaknya pernah satu kali, sangat ingin aku berbicara dengan Ibumu. Setidaknya hanya untuk mengenal sosok yang selalu aku kagumi, karena telah membentuk, menjadikan ada, dan membesarkan seseorang yang aku cintai; kau.

You May Also Like

2 comments